Kapolri Tinjau Posko Kesehatan dan Dapur Umum Aceh

Indonesiafakta.com — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau fasilitas yang disediakan Polri di lokasi pengungsian Aceh Tengah, termasuk posko kesehatan dan dapur umum untuk pengungsi bencana alam. Kunjungan itu dilakukan pada Kamis 11 Desember 2025 di Masjid Besar Al Abrar, yang menjadi tempat sementara bagi ratusan warga yang mengungsi akibat bencana. Kapolri didampingi sejumlah pejabat tinggi Polri untuk memastikan layanan bantuan berjalan baik.

Posko pengungsian di Aceh Tengah menampung puluhan keluarga yang mengungsi akibat banjir dan longsor beberapa hari terakhir. Kapolri meninjau langsung kondisi kesehatan dan kebutuhan dasar pengungsi, seperti makanan, minuman, dan layanan medis. Kehadiran Kapolri bertujuan memberikan dukungan moral sekaligus memastikan respons pemerintah dan kepolisian berjalan cepat dan efisien.

Salah satu fasilitas penting yang diamati Kapolri adalah dapur umum yang disiapkan untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi. Dapur lapangan ini mampu menyiapkan ratusan porsi makanan dalam sekali masak sehingga para pengungsi mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari. Penyediaan dapur umum menjadi bagian dari upaya Polri untuk meringankan beban warga terdampak bencana di lokasi pengungsian.

Selain dapur umum, Kapolri juga mengecek posko layanan kesehatan yang dilengkapi tenaga medis untuk memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi. Fasilitas ini penting mengingat risiko penurunan kesehatan akibat paparan cuaca ekstrem dan kondisi tanggap darurat. Polri juga menyiapkan unit water treatment yang dapat menghasilkan ribuan liter air bersih setiap hari demi memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.

Dalam kunjungannya, Kapolri juga menyerahkan bantuan logistik berupa enam truk barang, yang di antaranya berisi peralatan seperti gergaji listrik, jet pump, genset, perlengkapan air bersih, sembako, mainan anak‑anak, dan kebutuhan penting lainnya. Bantuan tersebut diserahkan sembari memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran di tengah kondisi darurat.

Selain aspek fisik, Kapolri menginstruksikan tim kepolisian untuk memberikan dukungan trauma healing bagi para pengungsi, terutama anak‑anak dan keluarga yang mengalami shock akibat bencana. Tim ini melibatkan puluhan personel khusus dengan metode pendampingan untuk membantu pengungsi mengatasi tekanan emosional selama masa sulit di pengungsian.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolri didampingi sejumlah pejabat tinggi termasuk Kapolda Aceh serta komandan korps yang terlibat dalam operasi bantuan. Koordinasi antara Polri, pemerintah daerah, dan relawan menjadi kunci dalam memastikan respons bencana berjalan terkoordinasi dan efektif. Kapolri menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi untuk membantu pemulihan masyarakat terdampak secara optimal.

Kapolri menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa negara hadir memberikan bantuan bagi warga yang terkena dampak bencana. Ia menekankan bahwa seluruh pihak harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran dalam membantu pemulihan pasca bencana. Kehadiran posko kesehatan dan dapur umum menjadi wujud nyata upaya tersebut demi menjaga kesehatan dan keselamatan para pengungsi di Aceh Tengah.