Indonesiafakta.com — Dalam rangka memperingati Pekan Disabilitas Internasional, sebanyak 1.000 peserta mengikuti program edukasi finansial bertajuk Cerdas Kelola Keuangan Bagi UMKM Disabilitas pada 4 Desember 2025 di Jakarta. Program ini diselenggarakan oleh Prudential Indonesia bekerja sama dengan komunitas Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN). Kegiatan ini merupakan inisiatif yang ketiga kalinya diselenggarakan dengan tujuan memperluas akses literasi finansial bagi berbagai kelompok masyarakat, khususnya pelaku UMKM dengan disabilitas.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan bagi pelaku UMKM disabilitas. Dalam sesi edukasi, peserta diberikan wawasan mengenai pengelolaan modal, perencanaan keuangan, hingga strategi pengembangan usaha. Literasi finansial yang baik dianggap penting untuk mendukung kemandirian ekonomi dan keberlanjutan usaha, terutama bagi mereka yang menghadapi keterbatasan tertentu. Dengan pengetahuan yang tepat, UMKM disabilitas dapat lebih percaya diri dalam mengelola bisnis mereka secara profesional.
Prudential Indonesia bersama KONEKIN telah berkomitmen untuk mendukung inklusi sosial melalui program-program yang memberdayakan masyarakat. KONEKIN sebagai komunitas yang fokus pada isu disabilitas, memiliki jaringan luas dan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan serta tantangan yang dihadapi pelaku UMKM disabilitas. Kolaborasi ini memungkinkan edukasi finansial disampaikan dengan metode yang inklusif, mudah dipahami, dan relevan bagi peserta, termasuk pemanfaatan media visual atau materi yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Program edukasi ini juga menjadi bagian dari inisiatif GENCARKAN, sebuah program yang diprakarsai untuk mendorong penguatan kapasitas UMKM dan inklusi finansial. Melalui GENCARKAN, peserta tidak hanya mendapatkan edukasi teoritis, tetapi juga pendampingan praktis dalam mengelola usaha dan keuangan. Program ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang, agar pelaku UMKM disabilitas dapat tumbuh secara mandiri, meningkatkan pendapatan, dan memperluas jaringan usaha mereka.
Acara yang diadakan di Jakarta ini berlangsung interaktif, dengan sesi workshop, diskusi, dan simulasi pengelolaan keuangan. Peserta dapat langsung mempraktikkan ilmu yang didapat, mulai dari pencatatan arus kas, perencanaan anggaran usaha, hingga strategi pemasaran yang efektif. Interaksi ini membantu peserta memahami konsep keuangan secara lebih nyata dan mendorong penerapan langsung dalam usaha mereka. Kehadiran 1.000 peserta menunjukkan tingginya antusiasme dan kebutuhan masyarakat akan literasi finansial inklusif.
Program Cerdas Kelola Keuangan diharapkan memberikan dampak signifikan bagi pelaku UMKM disabilitas. Dengan pemahaman keuangan yang lebih baik, peserta mampu membuat keputusan usaha yang lebih bijak, mengelola risiko bisnis, dan merencanakan pertumbuhan usaha jangka panjang. Selain itu, mereka juga memperoleh motivasi dan jaringan yang dapat mendukung pengembangan usaha mereka. Dampak positif ini bukan hanya dirasakan oleh pelaku UMKM, tetapi juga oleh keluarga dan komunitas di sekitarnya, karena keberhasilan usaha meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh.
Prudential Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inklusi sosial melalui program-program literasi finansial yang inklusif. Perusahaan berupaya memperluas jangkauan edukasi ke berbagai wilayah dan kelompok masyarakat, termasuk pelaku UMKM disabilitas, lansia, dan kelompok rentan lainnya. Dengan pendekatan berkelanjutan, diharapkan literasi finansial dapat menjadi alat pemberdayaan yang nyata, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih inklusif di Indonesia.
Program edukasi finansial bagi UMKM disabilitas ini menunjukkan pentingnya literasi keuangan sebagai pondasi untuk keberhasilan usaha dan kemandirian ekonomi. Kolaborasi antara Prudential Indonesia, KONEKIN, dan dukungan program GENCARKAN menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dan komunitas dapat bekerja sama untuk menciptakan dampak sosial yang positif. Dengan pengetahuan dan keterampilan finansial yang tepat, pelaku UMKM disabilitas dapat mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan, memperkuat inklusi sosial, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.